Resiko penyakit cacingan memang lebih tinggi terjadi di kalangan masyarakat yang tinggal di perumahan kumuh, terutama karena kualitas sanitasi, kebersihan yang masih rendah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan tim FKUI, ternyata angka kejadian cacingan pada masyarakat kumuh di Jakarta cukup tinggi, yaitu 40-45 persen (sumber: detik health 2013).
Seseorang dikatakan menderita cacingan jika mengalami gejala gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh cacing parasit di dalam tubuh. Beberapa jenis cacing yang biasanya menjadi parasit antara lain; cacing pita, cacing kremi, cacing tambang, cacing gelang dan cacing cambuk. Namun, seringkali gejala gangguan kesehatan ini tidak dirasakan karena jumlah cacing yang bersarang di dalam tubuh masih sedikit sehingga efeknya dirasa tidak terlalu mengganggu. Padahal jika didiamkan, cacingan dapat membuatan anak kurang gizi dan mengganggu produktivitas orang dewasa.
Bagi anak-anak, penyakit cacingan biasanya baru terdeteksi ketika terjadi masalah kesehatan, misalnya anak terkena anemia, badannya kurus dan lemas. Masalah ini juga bisa terjadi pada orang dewasa di atas 20 tahun. Dampaknya tentu saja dapat menurunkan produktivitas kerja, karena penderita penyakit cacingan seringkali merasa tidak bergairah. Untuk lebih jelas, berikut ini beberapa gejala umum penyakit cacingan agar Anda bisa mendeteksi lebih awal:
- Berat badan menurun drastis
Hal ini terjadi karena cacing parasit yang bersarang di dalam tubuh mengambil nutrisi yang sebetulnya kita perlukan untuk proses metabolisme. Akibatnya, seringkali penderita cacingan mengalami penurunan berat badan sehingga menjadi kurus. - Pucat, lesu dan lemas
Cacing parasit juga menghisap darah kita untuk mendapatkan nutrisi. Akibatnya penderita cacingan akan mengalami anemia. - Sakit perut
Masalah ini terjadi karena cacing yang bersarang di dalam saluran pencernaan mengambil sari-sari makanan yang kita makan. Pada tahap kronis, cacingan bisa menyebabkan diare. - Batuk
Beberapa jenis cacing ada yang bersarang di paru-paru yang menyebabkan batuk-batuk pada penderitanya.
Gejala lain yang cukup khas adalah rasa gatal pada dubur akibat aktivitas cacing kremi di daerah tersebut. Jika mengalami gejala tersebut, perlu dicurigai akan keberadaan cacing parasit. Untuk beberapa jenis penyakit cacing bisa diatasi dengan mengkonsumsi obat cacing seperti Askamex atau Konvermex.
Askamex mengandung Levamisol, efektif mengatasi cacing gelang dan cacing tambang pada anak-anak dan dewasa. Sedangkan Konvermex mengandung dosis tunggal Pyrantel Pamoate yang efektif membasmi jenis cacing kremi, cacing gelang, cacing tambang, cacing Trichostrongylus colubriformis dan Orientalis. Konvermex tersedia dalam 2 jenis bentuk sediaan : sirup dan tablet, dengan dosis pilihan yang disesuaikan untuk anak dan dewasa.
Bagi masyarakat yang termasuk beresiko tinggi terkena penyakit cacingan, karena kualitas tempat tinggal atau karena aktifitas keseharian yang banyak berinteraksi dengan lokasi atau kondisi yang tidak higienis, maka konsumsi obat cacingan dianjurkan setiap 6 bulan sekali. Bagi mereka yang tinggal ditempat yang lebih bersih cukup mengkonsumsi rutin 1 tahun sekali walaupun konsumsi 6 bulan sekali juga tidak akan memberikan efek samping yang membahayakan.
Semoga bermanfaat.