Penyakit cacingan tidak hanya dialami oleh anak-anak namun dapat menyerang siapa saja termasuk usia dewasa. Masalah kebersihan, sanitasi lingkungan yang terabaikan, hingga kondisi suhu dan iklim yang mengakibatkan penyakit cacingan dapat terjadi dimana saja tanpa Anda duga sebelumnya.
Efek yang ditimbulkan penyakit cacingan pada anak-anak umumnya lebih berat dibanding pada orang dewasa. Penelitian medis yang merekam penyebaran penyakit cacingan di Indonesia menyatakan bahwa hampir 80% masyarakat di Indonesia menderita penyakit cacingan. Meski tidak diketahui berapa masa lama penelitian ini dilakukan, namun hasil yang direkam dalam penelitian tersebut cukup mengkhawatirkan karena umumnya penyakit ini sering menyerang anak usia balita dan anak usia sekolah dasar. Namun seringkali penyakit ini juga sulit terdeteksi antara lain karena jumlah cacing yang bersarang dalam tubuh masih sedikit
Secara singkat, penyakit cacingan timbul akibat adanya aktivitas sejumlah binatang mikro yang dikenal dengan nama cacing di dalam tubuh manusia seperti cacing pita, cacing kremi, dan cacing tambang dan dapat mudah menular dengan cepat jika tidak ditindak-lanjuti dengan pengobatan yang benar.
Efek tanda-tanda terjadinya gejala cacingan jika menyerang Anda adalah: pantat/anus terasa gatal (ciri khas penyakit cacingan cacing kremi), tubuh penderita kurus, perut membesar, kembung, sering merasa mules dan mencret, serta badan menjadi lesu dan lemah. Hal ini antara lain disebabkan karena cacing yang bertahan hidup dalam tubuh manusia yang mendapatkan nutrisi dengan cara menyerap darah dari dinding usus serta menyerap sari makanan yang kita konsumsi.
Mencegah terjadinya penyakit cacingan sebenarnya mudah. Cukup memperhatikan kesehatan tubuh lingkungan tempat Anda tinggal, dan konsumsi makanan. Mencuci tangan dengan sabun, termasuk peralatan makan, kondisi rumah yang sehat dan terutama mengkonsumsi makanan dari luar yang harus diawasi dengan ketat termasuk kebersihan dan kelayakannya dapat mencegah bahaya penyakit cacingan masuk ke dalam tubuh Anda.
Namun bagaimana jika Anda ternyata telah terjangkiti penyakit ini? Penanganan dan pengobatan medis adalah merupakan langkah yang cepat dan tepat untuk menghindari efek berbahaya dari penyakit cacingan. Yakni dengan mengkonsumsi obat cacing yang termasuk kategori obat bebas seperti Konvermex dan Askamex.
Konvermex adalah obat cacing untuk keluarga dalam bentuk suspensi dan kaplet. Konvermex mengobati penyakit kecacingan yang disebabkan oleh parasit saluran pencernaan, baik tunggal maupun campuran : cacing kremi (Enterobius vermicularis), cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing tambang (Ancylostoma duodenale), cacing tambang (Necator americanus), dan cacing Trichostrongylus colubriformis dan Orientalis.
Konvermex tersedia dalam 2 varian yaitu Konvermex 125 yang memiliki kandungan Pyrantel Pamoate yang setara dengan Pyrantel base 125 mg, diformulasikan khusus untuk anak-anak, sedangkan Konvermex 250 yang memiliki kandungan Pyrantel Pamoate yang setara dengan Pyrantel base 250 mg diformulasikan khusus untuk dewasa. Zat aktif Konvermex ampuh menghancurkan cacing sehingga tidak berujud cacing saat dikeluarkan melalui BAB.
Askamex adalah tablet obat cacing yang efektif mengatasi cacing gelang dan cacing tambang pada anak-anak dan dewasa, mengandung Levamisole HCl yang setara dengan Levamisole HCl base 25 mg.
Untuk menjaga dan memastikan keluarga terhindar dan tidak terjadinya penularan (memutus siklus penularan) penyakit kecacingan ini, dianjurkan agar semua dan setiap anggota keluarga mengkonsumsi obat cacing Konvermex atau Askamex secara rutin setiap 6 bulan sesuai dosis yang dianjurkan.
Semoga bermanfaat.