Tumbuhan kayu putih sudah lama dikenal memiliki beberapa manfaat yang bisa dinikmati manusia. Pada salah satu varietasnya yang berdaun kecil, daun dan rantingnya melalui proses penyulingan akan menghasilkan minyak atsiri yang disebut sebagai minyak kayu putih yang berwarna kekuningan hingga kehijauan. Mengandung zat eukaliptolyang memiliki khasiat sebagai penghangat dan pengobatan. Minyak kayu putih juga dikatakan dapat menjadi minyak atsiri yang memiliki banyak khasiat selain sebagai zat pewangi alami; juga dipercaya sebagai minyak untuk mengusir gangguan serangga seperti nyamuk dan sejenisnya.
Minyak kayu putih juga memiliki sifat antiseptik dan antibakteri, serta memberikan manfaat sebagai aromaterapi. Mencampur minyak kayu putih dengan minyak lainnya dalam pemijatan selain memberikan sensasi rasa hangat juga memberikan efek menenangkan selain meredakan rasa lelah, pegal dan nyeri otot. Kehangatan yang diberikan minyak kayu putih juga menjadi stimulan dalam meningkatkan peredaran darah. Bagi anak-anak balita, dewasa sampai kaum lansia yang telah mengalami penurunan daya tahan tubuh, minyak kayu putih merupakan salah satu solusi yang aman dan terbukti mampu membantu mengatasi ketidaknyamanan tubuh karena kedinginan.
Jenis minyak lain yang bisa dihasilkan adalah dengan mencampur minyak kayu putih dengan minyak adas (minyak dari tumbuhan jintan) dan minyak kelapa (coconut oil) dengan perbandingan standard 3 : 3 : 4 yang dikenal sebagai Minyak Telon (telon = telu, bahasa Jawa, yang artinya tiga). Walaupun tidak pernah ada kewajiban atau larangan yang pasti, namun minyak telon telah lama dan turun temurun digunakan sebagai salah satu kebutuhan perlengkapan perawatan bayi.
Aroma dan efek hangat dari minyak telon nyatanya membantu memberikan kenyamanan bagi bayi, karena pada prinsipnya tubuh bayi harus selalu hangat. Bayi yang kedinginan akan lebih cepat terlihat menggigil. Penggunaan minyak telon akan membantu bayi menghemat kalori tubuh yang fungsi utamanya lebih untuk pertumbuhan, itulah sebabnya minyak telon selalu digunakan setelah bayi mandi.
Namun demikian penggunaan minyak telon pada bayi juga sebaiknya secukupnya terutama pada bagian dada, punggung, telapak kaki dan sedikit saja di leher, karena bagian-bagian tubuh ini merupakan bagian yang terluas. Pambuluh-pembuluh darah halus di bawah permukaan kulit akan melebar sehingga peredaran darah yang membawa oksigen menjadi lancar. Sangat tidak dianjurkan mengoleskan minyak telon di telapak tangan, kelopak mata, hidung serta daerah genitalnya.
Minyak Telon dan Minyak Kayu Putih Konicare adalah produksi PT Konimex yang mengutamakan kualitas, mulai dari kualitas bahan baku, proses produksi hingga pengemasan, supaya diterima dan digunakan oleh konsumen dalam kondisi terbaik.
Minyak Telon Konicare yang diperuntukkan untuk bayi, aman digunakan sejak bayi baru lahir, dan kini Konicare pun telah menyediakan dalam bentuk Lotion Telon Konicare yang tidak berminyak, tidak lengket, menyerap lebih cepat namun tetap dengan kualitas yang sama.
Minyak Kayu Putih Konicare dibuat khusus untuk anak-anak karena hangatnya yang pas. Selama ini kebanyakan keluarga memilih produk minyak kayu putih yang digunakan bersama olah anaknya yang masih kecil hingga orang tuanya, padahal kulit anak yang relatif masih ‘tipis’ belum tentu sesuai menerima kadar panas yang sama dengan orang tuanya. Minyak Kayu Putih Konicare juga tersedia dalam bentuk Lotion Kayu Putih Konicare.
Mempertimbangkan iklim tropis yang memungkinkan hidupnya nyamuk, Konicare memperhatikan kebutuhan konsumennya hingga memproduksi Minyak Telon Plus yang tidak hanya memberikan kehangatan untuk bayi, namun juga memberikan perlindungan terhadap gigitan nyamuk karena kandungan lavender dan geraniumnya yang bekerja bersinergi untuk menghalau nyamuk. Minyak Telon Plus Konicare memiliki keharuman yang sangat nyaman, perpaduan antara aroma Minyak Telon dan Lavender yang lembut.
Semoga bermanfaat.